KATACARA, JAKARTA–Fakultas Teknik (FT) Universitas Hasanuddin bekerja sama Chiba University menyelenggarakan kuliah tamu bertajuk “Study and Research to Become World Class University”.
Kegiatan menghadirkan narasumber Prof. Josaphat Tetuko Sri Sumantyo, Ph.D dari Centre for Environmental Sensing (CEReS), Chiba University dan Teknik Elektro, Universitas Sebelas Maret.
Kuliah umum berlangsung mulai pukul 09.00 Wita secara virtual melalui aplikasi zoom meeting, Rabu (08/09).
Prof. Josaphat Tetuko Sri Sumantyo, Ph.D saat ini menjabat sebagai Full Professor (permanent staff) di Center for Environmental Remote Sensing, Universitas Chiba, Jepang dan Full Professor dari Departemen Elektro, Universitas Sebelas Maret (UNS) serta aktif sebagai profesor/dosen tamu di berbagai universitas.
Lahirkan Inovasi Akademisi, Universitas Pertamina Gelar Festival Riset
Dalam biografinya, Pof. Josaphat telah menulis 129 artikel jurnal, Invited Talk sebanyak 260 kali, menerbitkan 488 paper konferensi, dan menerbitkan 15 buku. Karier keilmuan Prof. Josaphat terkenal di seluruh dunia sebagai salah satu pemegang paten antena mikrostrip (antena berbentuk cakram berdiameter 12 sentimeter dan tebal 1,6 milimeter) yang dapat digunakan untuk berkomunikasi langsung dengan satelit. Beliau juga merupakan penemu circularly polarized synthetic aperture untuk pesawat tanpa awak dan small satellte, serta radar peramal cuaca 3 dimensi.
Bidang keahlian yang dikuasi Pof. Josaphat adalah ahli analisis teori hamburan gelombang mikro dan terapannya untuk microwave (radar) remote sensing, khususnya synthetic aperture radar (SAR), radar bawah tanah atau subsurface radar (VLF dan Microwave), analisis dan perancangan printed antenna untuk mobile satellite communications dan synthetic aperture radar (SAR).
Pada kesempatan tersebut, Prof. Josaphat menjelaskan hasil temuan risetnya yang dimulai pada tahun 1995-1999 dengan mengembangkan High Current Low Frequency (VLF) Ground Penetrating Radar (GPR). Selama masa penelitiannya yang fokus pada bidang keahlian perancangan integrasi sistem radar, saat ini Prof. Josapth telah menciptakan inovasi “Karya Anak Bangsa: Mata Garuda Radar, Radar Pengindera Segala Medan dan Cuaca” yang berguna sebagai pemantau bencana, sumber daya alam kelautan dan perikanan, digunakan untuk pencarian dan penyelamatan serta mendekteksi keamanaan anti teroris.
“Dalam menghadirkan sebuah penemuan, kita harus menikmati dan mempelajari setiap setiap proses yang dilalui. Selalu aktif mengambil kesempatan emas, ikut serta dalam setiap pengembangan ilmu dan menyebarluaskan pengetahuan ke suluruh dunia,” jelas Prof. Josaphat.
Setelah pemaparan materi, kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Kegiatan yang dipandu oleh Ilham Alimuddin, MGIS, Ph.D., selaku moderator diikuti kurang lebih 150 peserta berlangsung lancar hingga pukul 13.00 Wita. (*/dhs)