KATACARA, MAKASSAR–Program Beasiswa DAAD (Deutscher Akademischer Austauschdienst) Jerman Batch II kembali hadir pada Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin. DAAD merupakan beasiswa dari German Academic Exchange Service, salah satu beasiswa bergengsi untuk mahasiswa Indonesia maupun dunia. Setelah melalui berbagai tahapan, proposal Fakultas Farmasi Unhas diterima dan mendapatkan hibah (grant) sebagai host institution (institusi penyelenggara) beasiswa DAAD selama tiga tahun hingga 2023.
Pada kesempatan wawancara, Selasa (26/10) bersama Prof. Dr. rer. net. Marianti A. Manggau, Apt., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Riset dan Inovasi sekaligus Ketua Tim menjelaskan beasiswa DAAD Jerman memberikan kesempatan kepada 10 mahasiswa yang studi pada Program Magister Ilmu Farmasi Unhas, terdiri dari 7 mahasiswa asing yang berasal dari ASEAN, serta 3 mahasiswa asal Indonesia. Program ini merupakan batch kedua dari 3 batch yang direncanakan.
“Ini adalah program hibah yang dikompetisikan, alhamdulillah kami berhasil memperoleh grant tersebut. Pada Batch I, karena pandemik Covid-19, hanya 6 mahasiswa yang berasal dari Indonesia, yaitu Makassar dan Manado, dinyatakan lulus. Diharapkan pada penerimaan selanjutnya , maksimal 7 mahasiswa asing dari ASEAN bisa memanfaatkan beasiswa ini, dalam skema In-Country/In-Region Scholarship Program South East Asia,” jelas Prof. Marianti.
Fakultas Farmasi Unhas menghadirkan beasiswa DAAD dengan tujuan untuk mengembangkan sistem pendidikan tinggi yang kuat dan berorientasi internasional di Asia Tenggara dengan kapasitas berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan. Beasiswa diberikan untuk studi master atau doktoral terkait pengembangan bagi individu yang berencana mengejar karir dalam mengajar atau penelitian di lembaga pendidikan tinggi Asia Tenggara.
“Para peserta yang lolos akan memperoleh beberapa keuntungan seperti dibayarkan biaya hidup 500 Euro per bulan, uang penelitian 460 Euro sekali setahun, Cetak Tesis 400 Euro pada akhir studi, biaya perjalanan, asuransi, dan kesempatan penelitian di Jerman selama maksimal 6 bulan,” tambah Prof. Marianti.
Lebih lanjut, beliau menambahkan upaya tersebut seyogyanya sejalan dengan peran dan kontribusi fakultas untuk mendukung Unhas dalam World Class University. Dirinya berharap, semakin banyak mahasiswa Farmasi Unhas yang mengikuti program seperti ini akan berdampak pada peningkatan kualitas diri. Selain itu, diharapkan juga berdampak pada peningkatan jumlah mahasiswa asing.
Proses pendaftaran beasiswa DAAD Jerman Batch II telah dibuka sejak 27 September lalu hingga Desember mendatang. Informasi lebih lanjut dapat mengunjungi laman resmi Fakultas Farmasi Unhas di http://farmasi.unhas.ac.id. (*/mir)