KATACARA, JAKARTA, – Berdasarkan survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) dan di rilis oleh Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019, Indonesia berada di posisi 10 negara terbawah dengan tingkat literasi rendah. Namun, hasil penelitian Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Tahun 2020 menunjukkan bahwa Indeks Kegemaran Membaca (IKM) Indonesia mengalami peningkatan. Pada 2016, skor IKM Indonesia di angka 26,5. Tahun lalu, skornya menembus angka 55,74.
Kenaikan skor IKM ini, ditengarai karena hadirnya konten-konten yang menarik perhatian gen z selama pembatasan sosial akibat pandemi. Millward Brown (2017) mengatakan ternyata gen z lebih menyukai konten dalam bentuk visual dibandingkan tulisan. Konten visual lebih mudah diterima oleh gen z karena membuat mereka tak perlu fokus pada satu aktivitas. Gen z yang cenderung multitasking, dapat melakukan aktivitas lain ketika mereka membaca konten visual.
Penguatan UMKM, Kunci Sukses Indonesia Hadapi Era Masyarakat Ekonomi ASEAN
Sebagai bagian dari gen z, Mahasiswa Program Studi Teknik Geologi Universitas Pertamina, M. Aji Alfarizy Wijaya, turut memberikan solusi untuk meningkatkan minat baca gen z. “Dalam setiap publikasi, saya berusaha untuk tidak hanya menyajikan data berbentuk tulisan, tetapi juga menyelipkan ilustrasi. Karena, secara alami otak akan lebih tertarik dengan gambar dibandingkan tulisan. Apalagi, jika gambarnya berwarna, atau memiliki icon tertentu yang unik dan menarik,” tutur Aji dalam wawancara daring, Senin, (6/12).
Penting bagi seorang peneliti, menurut Aji, untuk membuat pembaca memahami dan mengerti data yang disampaikan dalam tulisannya. “Khususnya untuk data ilmiah yang rumit dan memiliki banyak angka. Jika hanya disajikan dengan tulisan, orang pasti akan melewatinya. Ini yang kemudian menyebabkan banyak terjadi penyebaran hoax. Karena orang hanya membaca judul saja, tanpa memahami isi tulisan,” lanjut Aji.
Penelitian Kaspersky tentang disinformasi daring pada November 2020 lalu, mengungkapkan bahwa 18 persen responden mengaku menyebarkan berita sebelum memverifikasi kebenarannya. Celakanya, responden tertinggi justru berasal dari kelompok gen z dengan angka 28 persen. Karenanya, Aji mengajak para peneliti masa kini untuk mulai mengubah kebiasaan menyajikan data penelitian dengan ilustrasi dan gambar.
Upaya tersebut diwujudkan oleh Aji dengan aktif mengikuti berbagai kompetisi desain poster ilmiah di berbagai level kejuaraan. Yang terbaru, bersama rekan-rekan dari Program Studi Teknik Geologi Universitas Pertamina, Aji memenangkan juara di ajang National Design Poster Competition Geological Engineering Celebration yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi ITERA.
Sielmy Firdhausyi Al Aziva, anggota tim, mengatakan bahwa tim ditantang untuk menyajikan data visual terkait potensi Sumber Daya Alam (SDA) khususnya di bidang geologi, yang ada di Pulau Sumatera. “Kami menganalisa dan menyajikan data potensi SDA di salah satu cekungan. Mulai dari potensi migas, panas bumi, geowisata, mineral, batubara, dan Coal Bed Methane (CBM). Ini yang menjadikan bentuk penyajian poster kami berbeda dengan peserta lainnya yang hanya membahas satu SDA saja,” tutur Sielmy.
Anis Sofiyah, anggota tim lainnya, mengungkapkan bahwa dalam menyajikan data visual peneliti perlu memperhatikan beberapa hal. “Yang pertama harus ada hal yang paling mencolok. Misalnya, judul tulisan yang dibuat besar, atau menggunakan kata kunci sesuai isu yang saat ini sedang berkembang. Selain itu, keseluruhan tampilan visualnya juga harus presisi. Jangan terlalu menumpuk informasinya. Usahakan agar pembaca tertarik untuk mengkaji lebih jauh,” pungkas Anis.
Di Program Studi Teknik Geologi Universitas Pertamina, para mahasiswa juga telah dilatih untuk menggunakan berbagai software dan aplikasi yang dapat membantu mereka menyederhanakan data penelitian. Sehingga, ilmu kebumian tersebut dapat didiseminasikan kepada masyarakat dengan cara yang lebih edukatif, komunikatif, menarik, dan lebih membumi.
Bagi siswa-siswi SMA yang memiliki ketertarikan dengan ilmu kebumian, dapat memilih Program Studi Teknik Geologi Universitas Pertamina. Saat ini, Universitas Pertamina sedang membuka pendaftaran Seleksi Nilai Rapor untuk Tahun Akademik 2022/2023. Pendaftaran telah dibuka sejak tanggal 18 Oktober hingga 31 Desember 2021 mendatang. Seleksi ini merupakan seleksi tanpa tes, yang dapat diikuti oleh siswa SMA/sederajat lulusan tahun 2021 dan 2022. Pendaftar di Seleksi Nilai Rapor juga berkesempatan memperoleh Beasiswa Heroik. Informasi lengkap terkait program studi serta syarat dan ketentuan pendaftaran dapat diakses di laman https://universitaspertamina.ac.id/pendaftaran