Unhas Gelar Sarasehan Bahas Inovasi Strategis untuk Ketahanan Nasional

KATACARA, Makassar– Universitas Hasanuddin menggelar Sarasehan bertema “Inovasi Strategis untuk Ketahanan Nasional dan Masa Depan”, menghadirkan Brigjen Pol (Purn) Drs. H. Erwin Chahara Rusmana selaku Penasehat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan. Kegiatan ini berlangsung dalam rangkaian makan malam bersama di Unhas Hotel & Convention, Senin (25/8), dan dihadiri sejumlah pimpinan universitas, para dekan, direktur, serta ketua lembaga di lingkungan Unhas.

Dalam sambutannya, Rektor Unhas Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., menegaskan komitmen Unhas untuk terus mengembangkan inovasi yang memberi dampak nyata bagi masyarakat. Ia menyampaikan bahwa seluruh fakultas di Unhas diarahkan memiliki target berkontribusi terhadap kebutuhan industri sekaligus pembangunan nasional.

“Tidak hanya riset yang bernilai akademis, kami bahkan sudah memiliki pabrik cokelat. Kami ingin memulai dari hulu hingga hilirisasi, dengan harapan dapat bermitra dengan perusahaan lain agar manfaatnya lebih luas,” jelas Prof. JJ.

Lebih lanjut, Prof. JJ menekankan bahwa arah pengembangan inovasi di Unhas tidak hanya berfokus pada pencapaian akademik, tetapi juga pada kebermanfaatan sosial. Menurutnya, penelitian dan inovasi harus memberi solusi nyata bagi masyarakat, sekaligus membuka ruang kolaborasi yang memperkuat daya saing bangsa di tingkat global.

Rektor juga menyoroti pengembangan pendidikan vokasi di Unhas yang berkembang pesat. Menurutnya, program vokasi diarahkan untuk menjawab kebutuhan industri, terutama di kawasan timur Indonesia yang memiliki potensi besar.

Sementara itu, Brigjen Pol (Purn) Drs. H. Erwin Chahara Rusmana dalam paparannya menekankan pentingnya inovasi strategis yang dapat berjalan tanpa hambatan birokrasi.

“Kita harus bisa menyiasati agar inovasi tidak terhambat oleh aturan birokrasi. Justru birokrasi seharusnya menjadi instrumen untuk memperlancar program, bukan sebaliknya. Yang dibutuhkan adalah sinergi dan kolaborasi agar setiap inovasi memberi kontribusi nyata,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa inovasi strategis akan memiliki daya ungkit tinggi bila melibatkan berbagai pihak dalam semangat gotong royong. Perguruan tinggi, pemerintah, dan industri perlu membangun pola kerja sama yang saling melengkapi, sehingga program yang lahir tidak berhenti pada konsep, tetapi dapat segera diimplementasikan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.

Melalui sarasehan ini, Unhas berharap dapat memperkuat kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan dunia industri dalam menciptakan inovasi strategis demi mendukung ketahanan nasional dan pembangunan berkelanjutan.(*/dhs)