Teknologi Pangan Berbasis Sumber Daya Peternakan

KATACARA, MAKASSAR–Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Hasanuddin menyelenggarakan kuliah umum pada Webinar Diaspora Series 18 dengan tema “Peningkatan Ilmu dan Teknologi Pangan di Indonesia Berbasis Sumber Daya Peternakan”. Kuliah umum berlangsung mulai 10.00 Wita terhubung secara virtual melalui aplikasi zoom meeting dan Kanal Youtube Fakultas Peternakan Unhas, Rabu (29/9).

Kuliah umum menghadirkan narasumber Ir. R. Mulyoto Pangestu, M.Rep. Sc, Ph.D., (Lecture Departement Obstetrics and Gynaecology, Faculty Medicine, Nursing and Health Science, Monash University).

Dalam materinya, Mulyoto Pangestu menjelaskan peranan produk hewan (ternak) sebagai sumber protein dan berbagai zat gizi penting untuk mendukung kesehatan tubuh. Salah satu sumber protein yang bisa didapatkan yakni melalui protein hewani seperti daging segar maupun yang telah menjadi produk olahan siap saji.

Sumber protein hewani yang dikonsumsi secara lengkap dengan kandungan asam amino esensial yang diperlukan bagi tubuh dapat menjaga kesehatan secara optimal. Manfaat yang dirasakan pada orang dewasa dapat membangun, memperbaiki dan menjaga struktur tubuh. Sementara pada anak-anak bermanfaat membangun dan memelihara otot, organ tubuh dan sistim imunitas.

“Protein hewani memiliki protein yang sama dengan manusia, karena manusia memiliki kondisi tubuh yang hampir serupa. Maka apa yang ada di dalam tubuh hewan mudah dikonsumsi oleh manusia. Dengan demikian tantangan yang dihadapi saat ini adalah bagaimana pemerintah bisa menyediakan protein hewani yang diperlukan oleh seluruh lapisan masyarakat dengan harga yang terjangkau, sehingga bisa memenuhi gizinya dan menghasilkan generasi yang sehat, kuat dan cerdas,” jelas Ir. Mulyoto.

Olahan ternak di kalangan masyarakat Indonesia dianggap sebagai makanan “mewah” atau hanya dikonsumsi dan dihidangkan pada waktu tertentu, sehingga menimbulkan status sosial dari harga produk ternak yang tidak bisa dijangkau pada semua lapisan masyarakat.

Lebih lanjut, Ir. Mulyoto mengatakan sumber daya manusia Indonesia dituntut untuk memiliki pengetahuan yang mumpuni dalam dunia peternakan untuk menghasilkan ternak yang sesuai dengan permintaan pasar. Hal tersebut dilakukan dengan pemuliaan hewan dengan cara menyeleksi bibit unggul untuk meningkatkan mutu genetik. Sehingga dapat berpengaruh pada peningkatan potensi produksi.

“Untuk menghasilkan hasil produksi yang terjangkau maka perlu menekan biaya produksi dan transportasi, serta metode distribusi yang tepat, dengan meningkatkan jumlah populasi berkelanjutan dan mengawetkan produk saat produksi berlimpah dengan teknik yang tidak banyak merusak kandungan nutrisi, dan tidak berefek negatif pada kosnumen.” tambah Ir. Mulyoto.

Kegiatan yang dipandu oleh Dr. Agr. Ir. Renny Fatmyah Utamy, S, Pt.,M. Agr., IPM (Dosen Fapet Unhas) selaku moderator diikuti kurang lebih 300 peserta berlangsung lancar hingga pukul 12.00 Wita. (*/dhs).