Universitas Pertamina dan ADPMET Kerja Sama Riset EBT

KATACARA, JAKARTA, – Disebutkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), potensi energi terbarukan yang dimiliki Indonesia mencapai 417,8 gigawatt (GW). Potensi tersebut berasal dari matahari 207.8 GW, air 75 GW, angin 60.6 GW, bioenergi 32.6 GW, panas bumi 23.9 GW, dan arus laut samudera 17,9 GW.

Kementerian ESDM juga mengatakan bahwa realisasi bauran energi baru terbarukan (EBT) Indonesia hingga April 2021 telah mencapai 13,55 persen. Angka ini meningkat 2,04 persen dibandingkan Desember 2020, dan baru mencapai separuh dari target 23 persen di tahun 2025 mendatang. Dalam pengembangan EBT, beberapa tantangan yang harus ditaklukan oleh Pemerintah Indonesia diantaranya: pertumbuhan yang lebih merata, infrastruktur dan konektivitas, inovasi dan teknologi, kualitas sumber daya manusia (SDM), serta ketahanan air, pangan dan energi.

Menjawab tantangan tersebut, sebagai kampus teknologi dan bisnis energi, Universitas Pertamina menggandeng Asosiasi Daerah Penghasil Migas Dan Energi Terbarukan (ADPMET). Kerja sama dilakukan dalam hal penyelenggaraan kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat tematik, khususnya dalam pengembangan energi terbarukan.

“Kerja sama ini sangat strategis baik untuk Universitas Pertamina secara khusus, maupun untuk keberlangsungan pengembangan energi terbarukan dalam rangka mewujudkan ketahanan energi nasional. Kami memiliki dosen-dosen ahli di bidang energi yang dapat didorong untuk melakukan riset dan kegiatan pengabdian untuk masyarakat di daerah penghasil energi,” ungkap Prof. Ir. IGN Wiratmaja Puja, Ph.D., dalam acara penandatangan kesepakatan bersama di Gedung Sate, Bandung, Sabtu (27/11).

Kerja sama ini, lanjut Wirat, juga diharapkan dapat membantu memajukan dan mensejahterakan masyarakat di daerah penghasil migas. “Kedua belah pihak juga telah sepakat untuk menjembatani pemberian beasiswa kepada putra-putri daerah dari anggota ADPMET. Sehingga, kedepan, kami berharap bisa melahirkan SDM unggul yang akan mengelola potensi energi di daerah anggota ADPMET,” tutur Wirat.

Dalam sambutan penandatanganan kesepakatan bersama sekaligus pemberian kuliah pakar bertajuk ‘Cipta Karsa’, Gubernur Provinsi Jawa Barat yang juga merupakan Ketua Umum ADPMET, Dr. (H.C.) H. Mochamad Ridwan Kamil, S.T., M.U.D., mengapresiasi pelaksanaan kerja sama tersebut. “Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi pionir kerja sama penta helix tematik dalam rangka mengentaskan permasalahan sosial di masyarakat. Kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat, dan media ini, akan mengakselerasi terwujudnya cita-cita bangsa, yakni Persatuan Indonesia,” pungkas Ridwan.

Dalam hal pengembangan energi terbarukan, lanjut Ridwan, para anggota ADPMET telah secara kontinyu melakukan berbagai upaya. “Di Provinsi Jawa Barat misalnya, Kampung Adat Ciptagelar yang berada di wilayah Sukamulya, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, merupakan kampung mandiri energi. Disana, ada sungai yang debit airnya cukup deras. Sehingga, kami berikan hibah Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). Alhasil, masyarakat kampung adat mendapatkan listrik dari energi terbarukan,” ujar Ridwan.

Pengembangan energi terbarukan semacam inilah, menurut Ridwan, yang ingin digalakkan. Karenanya, kerja sama antara ADPMET dan Universitas Pertamina diharapkan menjadi pintu gerbang bagi pemanfaatan potensi energi terbarukan di daerah para anggota ADPMET. Di akhir paparannya, Ridwan juga memberikan pesan kepada para mahasiswa Universitas Pertamina agar senantiasa menjaga demokrasi yang damai dan menghimbau para mahasiswa untuk menjadi pribadi yang kompetitif dalam rangka memajukan perekonomian Indonesia.

Dukungan terhadap pengembangan energi terbarukan di Universitas Pertamina, diwujudkan melalui berbagai kegiatan perkuliahan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam kegiatan perkuliahan misalnya, Universitas Pertamina memiliki sejumlah mata kuliah yang berfokus pada energi terbarukan. Para dosen dan mahasiswa juga memiliki sejumlah riset dan pengabdian kepada masyarakat tematik yang khusus pada pengembangan energi terbarukan.

Universitas Pertamina juga mendorong hasil-hasil penelitian tersebut untuk diikutsertakan di berbagai ajang perlombaan. Beberapa contoh inovasi mahasiswa di bidang EBT yang memenangkan penghargaan diantaranya: pembuatan kapasitor sebagai penyimpan listrik dengan memanfaatkan limbah kulit salak yang meraih juara 2 di ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Nasional (Pilmapres Nas) 2021 Tingkat LLDIKTI Wilayah III; dan pengembangan lapangan geothermal yang meraih juara 1 di ajang Oil and Gas Intellectual Parade (OGIP).

Saat ini, Universitas Pertamina sedang membuka pendaftaran Seleksi Nilai Rapor untuk Tahun Akademik 2022/2023. Pendaftaran telah dibuka sejak tanggal 18 Oktober hingga 31 Desember 2021 mendatang. Seleksi ini merupakan seleksi tanpa tes, yang dapat diikuti oleh siswa SMA/sederajat lulusan tahun 2021 dan 2022. Pendaftar di Seleksi Nilai Rapor juga berkesempatan memperoleh Beasiswa Heroik. Informasi lengkap terkait program studi serta syarat dan ketentuan pendaftaran dapat diakses di laman https://universitaspertamina.ac.id/pendaftaran