Katacara, Jakarta — Tahun 2022 Indonesia baru mencapai jumlah Angka Partisipasi Kasar Perguruan Tinggi (APK PT) sebesar 31,19 persen (BPS, 2022). Jumlah tersebut masih tergolong kecil, belum mencapai sepertiga dari populasi penduduk dengan usia aktif. Hal ini ditengarai karena keterbatasan kapasitas perguruan tinggi, tak mampu menampung 3,8 juta lulusan SMA tiap tahunnya.
Akses pendidikan tinggi di Indonesia memang belum merata. Menyitir laporan Statistik Indonesia 2022, dari 3.107 perguruan tinggi di Indonesia, 45 persennya berada di Pulau Jawa (1.477 unit). Bandingkan dengan Kalimantan yang hanya punya 187 unit perguruan tinggi, atau di Maluku & Papua yang hanya tersedia 130 unit.
Melalui perhelatan Raimuna Nasional (Rainas) ke-12 tahun 2023, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka bekerja sama dengan Universitas Pertamina (UPER) dalam salah satu kegiatannya untuk meningkatkan motivasi siswa dalam mengenyam pendidikan tinggi.
“Tahun 2023 ini, tujuan utama Rainas bersama UPER yaitu mengajak generasi muda bangsa untuk lebih peduli terhadap pentingnya pendidikan. Karena di masa depan nanti generasi muda merupakan tongkat penggerak keberhasilan negeri. Melalui kunjungan kampus, peserta yang berasal dar 34 provinsi di Indonesia akan lebih mengenal tentang kesempatan mengenyam pendidikan tinggi yang sangat luas di wilayah-wilayah Indonesia,” ujar Mayjen TNI (Purn) Dr. Bachtiar, S.IP., M.A.P., Sekretaris Jenderal Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.
Sementara itu, Rehan Aprianto salah satu peserta dari kegiatan Rainas 2023 yang berasal dari Kontingen Cabang Kutai Kartanegara, Kwartir Daerah Kalimantan Timur, mengaku kegiatan kunjungan ke UPER memberikan motivasi dirinya untuk berani menuntut ilmu meskipun di luar kampung halaman.
“Saya berasal dari Kalimantan dimana perguruan tinggi di sana sangat terbatas dan lokasinya juga terpencar. Ketika pertama kali ke Jakarta saya cukup tertegun bahwa kesempatan berkuliah di luar wilayah saya cukup terbuka lebar. Terlebih lagi kampus unggulan naungan PT Pertamina ini membuka beasiswa yang menjadikan diri saya sangat bertekad untuk mendapatkan kesempatan berkuliah,” jelas Rehan.
Rehan beserta kontingen lainnya diajak untuk melakukan tur kampus yang mengenalkan berbagai fasilitas penunjang pembelajaran seperti Laboratorium PETREL (laboratorium migas), Laboratorium Kimia terintegrasi, Laboratorium Elektro, Laboratorium Broadcasting, Laboratorium Bahasa, ruang kelas yang dilengkapi dengan sistem hybrid hingga pengenalan tentang program studi yang tersedia.
Rektor UPER Prof. Dr. Ir. Wawan Gunawan A. Kadir MS., dalam sambutannya menekankan pentingnya pembangunan kompetensi dan pengetahuan mahasiswa.
“Mahasiswa diberikan pengajaran berdasarkan kurikulum yang dibentuk bersama industri. Dengan bimbingan dosen ahli dan praktisi, serta riset bersama korporasi, diharapkan lulusan UPER lebih terampil di dunia kerja, wirausaha, atau lanjut S2. Guna mencapai tujuan zero unemployment, UPER juga menyiapkan para mahasiswa melalui program Lulusan Merah Putih. Yaitu program pelatihan dan mentoring oleh pekerja Pertamina Group dan mitra UPER. Sehingga mampu mengisi 45 posisi ikatan kerja di Pertamina grup,” jelas Prof Wawan.
Saat ini kampus besutan PT Pertamina (Persero) tengah membuka peluang untuk berkuliah di Universitas Pertamina. Melalui Seleksi Ujian Masuk Tanpa Tes Periode Agustus yang tengah dibuka hingga 31 Agustus 2023. Untuk informasi selengkapnya dapat mengakses melalui laman https://pmb.universitaspertamina.ac.id/