Katacara, Jakarta- Dalam laporan ‘The AI Dossier’ Tahun 2021, Deloitte mengungkapkan tak kurang dari 50 persen perusahaan minyak dan gas bumi (migas) berencana meningkatkan investasi di bidang analitik, AI/Machine Learning (ML), otomatisasi, IoT, dan cloud. Dalam laporan yang sama, disebutkan sebanyak 44 persen perusahaan energi menyatakan dalam lima tahun ke depan, AI/Machine Learning (ML) menjadi sangat penting bagi mereka.
Melihat besarnya potensi digitalisasi di industri migas, dua mahasiswa Program Studi Teknik Perminyakan Universitas Pertamina (UPER), mengajukan gagasan penggunaan machine learning untuk melakukan prediksi cadangan migas (Estimated Ultimate Recovery/EUR) di lapangan batuan shale. Kedua mahasiswa tersebut adalah Mochammad Naufal Septifiandi dan Firman Cahya Putra Adistia.
“Perhitungan EUR di lapangan shale dilakukan dengan metode numerik yang melibatkan berbagai persamaan matematis rumit. Ditambah, kondisi lapangan shale yang memiliki nilai permeabilitas dan porositas yang rendah, membuat proses perhitungan EURnya menjadi sangat kompleks. Dengan penggunaan machine learning pada inovasi kami, perhitungan prediksi cadangan migas di lapangan shale menjadi lebih cepat dan efisien,” pungkas Naufal dalam wawancara daring, Senin (27/06/2022).
Inovasi yang dinilai dapat berkontribusi pada perkembangan industri migas ini, meraih juara pertama untuk kategori Paper and Poster Competition pada kompetisi internasional bergengsi di bidang energi dan teknologi ‘Integrated Petroleum Engineering Festival (IPFEST) 2022’.
Tak berhenti pada efisiensi melalui penggunaan machine learning, Naufal dan Firman melakukan peningkatan pada inovasi tersebut dengan menghadirkan website untuk memfasilitasi seluruh proses prediksi. Meskipun dinilai lebih efisien, proses penghitungan dengan machine learning bagi sebagian orang masih cenderung rumit karena membutuhkan pengetahuan pemrograman, matematika, hingga statistika.
“Dengan adanya aplikasi berbasis web ini, para pekerja hanya perlu memasukkan data dari sumur migas seperti Stage Spacing, Well Spacing, Dip, Thickness, Lateral Length, Injection Rate, dan seterusnya, untuk kemudian dihitung EURnya secara otomatis oleh aplikasi,” jelas Naufal.
Inovasi ini kembali menyabet Juara 1 bidang Paper Competition di ajang international Petroleum Integrated Days (PETROLIDA) 2022 yang diselenggarakan oleh Society of Petroleum Engineers (SPE).
Melalui percobaan dengan memanfaatkan data dari 500 sumur migas, inovasi digitalisasi karya Naufal dan Firman ini telah berhasil mencapai skor akurasi prediksi sebesar 91.996%. Artinya, inovasi ini sangat mungkin untuk diaplikasikan secara riil di industri migas. Kedua mahasiswa berharap, inovasi ini dapat mengakselerasi transformasi digital di sektor migas.
Bagi siswa/siswi yang tertarik di bidang hulu migas dan ingin menjadi ahli di bidang migas, dapat bergabung di Program Studi Teknik Perminyakan Universitas Pertamina (UPER). Saat ini, kampus besutan PT Pertamina (Persero) tersebut sedang membuka pendaftaran Seleksi Nilai Rapor (Non Tes), Ujian Masuk Online, dan Seleksi Nilai UTBK (Non Tes) untuk Tahun Akademik 2022/2023.
Universitas Pertamina juga menyediakan beasiswa dengan nilai total mencapai 24 Milyar Rupiah. Informasi lengkap terkait program studi serta syarat dan ketentuan pendaftaran dapat diakses di laman https://pmb.universitaspertamina.ac.id