Siswa SMA Negeri 3 Bogor Memenangkan lomba Diplomasi Internasional di Thailand 

Katacara,Thailand– ”Komitmen untuk berdialog dan bertukar pikiran adalah satu nilai luhur budaya bangsa Indonesia yang harus dicerminkan dalam forum-forum Internasional seperti ini” ” ujar  Adli Firlian Ilmi, yang merupakan salah satu peserta dari SMA Negeri 3 Kota Bogor yang mendapatkan penghargaan dalam lomba konferensi internasional MUN ke-15 di Thailand pada Jumat lalu. 

Konferensi Model United Nations (MUN) ini disaksikan secara langsung oleh beberapa diplomat dari berbagai negara, khususnya juga dari Kanselor Politik Kedutaan Besar Kerajaan Swedia, H.E Mrs. Lina Eidmark. Yang mana beliau menjadi pembicara dalam sesi MUN ke-15 di Ram Garden Hotel Bangkok, Thailand. Dalam ajang perhelatan konferensi internasional tersebut H.E Mrs. Lina Edimark menjelaskan kepada 700 peserta dari 28 negara yang berbeda di seluruh dunia, tentang betapa pentingnya peran dari generasi muda untuk cakap dalam berdiplomasi dalam segala aspek, menurutnya diplomasi adalah salah satu cara yang efektif dalam mempersuasikan suatu gagasan. Seperti halnya perubahan iklim dan isu kemanusiaan lainnya. Beliau terakhir menutup pidatonya dengan harapan terbaik bagi semua peserta yang mengikuti kegiatan MUN di Thailand, Bangkok tersebut untuk berprestasi dan aktif dalam pertukaran pikiran dengan seluruh peserta, sehingga tercipta perlombaan yang inklusif. 

MUN 15th Offline Conference, Thailand ini diikuti oleh pelajar dari berbagai kalangan usia, dan latar pendidikan di penjuru dunia. Mereka bersatu padu untuk meraih prestasi dan mengasah cara berdiplomasi untuk masa depan. Adli Firlian Ilmi, adalah salah satu peserta asal Indonesia dari Kota Bogor. 

Dalam wawancara singkatnya siswa SMA yang akrab disapa Adli ini berharap nantinya banyak bibit-bibit generasi muda yang bisa dan melampaui jejaknya, karena menurut penjelasanya “Mengikuti perhelatan bertaraf internasional selain membanggakan, juga mengasah kepribadian kita untuk percaya diri dan mampu bertukar gagasan dengan sesama, khususnya bertukar solusi akan permasalah sosial yang dihadapi oleh suatu negara bahkan komunitas dalam negara tersebut.” imbuhnya. 

Dalam jejaknya, diplomasi sendiri merupakan hal yang mendasari pembangunan negeri kita Indonesia, hal ini dicerminkan oleh H. Agus Salim contohnya, yang pada masa dimana Indonesia butuh pengakuan de jure dari negara-negara dunia, ia berhasil mendapatkan beberapa negara untuk mengakui Indonesia sebagai negara yang berdaulat di dunia. Sudah sepatutnya banyak dari generasi muda mengambil semangat tersebut sebagai salah satu upaya dalam membangun Indonesia yang tak hanya dari dalamnya saja, namun juga luarnya atau dunia internasional.